Wednesday, February 13, 2013

Cara Pergi dari "Pembicara Nonstop"

Pernahkah anda mengenal seseorang yang ide pembicaraan nya hanya itu itu saja. Anda membayangkan semoga dia terkena keram mulut. Tapi sayang sekali anda kurang beruntung.

Anda sedang dalam reuni/perkumpulan
. Dan si "nonstop talker" itu menahan dan menyandera anda. Ada orang lain yang anda ingin/harus anda ajak bicara. Tapi hal itu rasanya tidak mungkin. Otak kanan dan otak kiri anda berdebat untuk memutuskan :

Otak kanan   : Aku bisa berpura pura harus menelpom seseorang.
Otak kiri       :Tidak, dia tidak bisa di tipu dengan lagu lama itu.
Otak kanan   : Aku tau, aku akan bilang aku harus pergi membicarakan sesuatu dengan teman ku.
Otak kiri       : Kau bercanda? Dia akan sadar dalam sekejap.
Otak kanan   : Oke, emm. Aku akan bilang aku mau mengambil minuman lagi.
Otak kiri       : Hu.uh tapi lihat lah gelas mu masih penuh.
Otak kanan   : Kalau begitu aku akan meminum nya langsung sampai habis.

Bagaimana cara Menyingkirkan orang-orang membosankan itu?

Berpura pura seseorang melamabikan tangan nya memanggil mu di belakang si mulut besar. Dan katakan kepada si mulut besar bahwa anda sedang ditunggu oleh teman anda dan anda harus pergi.

Atau anda bisa langsung "to the point". Tetapi anda tetap harus menjaga perasaan si mulut besar itu. Mengingat dia juga teman anda. Katakan lah "Teman, sungguh menyenangkan bisa berbincang dengan mu. Tapi kurasa aku harus menemui orang lain sekarang. Sampai jumpa nanti.". Atau bisa anda rubah menjadi lebih formal. "Suatu kehormatan bisa berbincang dengan anda. Tapi saya rasa saya harus bertemu dengan orang lain saat ini. Sampai bertemu lagi"

Tak banyak yang bisa saya bagikan. Semua tergantung anda. Karena andalah yang mengerti bagaimana anda. Dan cara apa yang cocok untuk anda.

Salam Dahsyat !!

No comments:

Post a Comment